Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021, COP26, ditutup di Glasgow, 12 November 2021, dengan seruan bagi negara-negara untuk melipatgandakan aksi iklimnya serta dorongan bagi negara maju untuk meningkatkan dukungan pembiayaan iklim bagi negara berkembang.
Media Monitoring edisi November ini menemukan empat tema utama pemberitaan tentang perubahan iklim di media Indonesia.
- COP26. Pemberitaan media tentang COP26 berpusat pada respon global terhadap target perubahan iklim global. Kompas dan Mongabay memberitakan bahwa hasil perundingan tidaklah seambisius yang diharapkan. Namun, kemajuan penting yang perlu dicatat adalah diadopsinya Artikel 6 Persetujuan Paris yang memuat mekanisme perdagangan karbon dan transfer penurunan emisi.
- Pembiayaan Iklim. Pembiayaan iklim menjadi isu penting di media seusai COP26. Pemberitaan media di Indonesia menekankan pada upaya nasional untuk memperkuat kebijakan fiskal untuk mengatasi perubahan iklim. Bisnis Indonesia memberitakan bahwa Kementerian Keuangan tengah mempersiapkan Climate Change Fiscal Framework (CCCF) untuk mendukung upaya transisi energi Indonesia menjadi negara netral karbon pada tahun 2060.
- Aksi Iklim. COP26 telah memantik beragam percakapan seputar aksi dan inovasi iklim yang dilakukan oleh individu, kota dan negara untuk mengatasi perubahan iklim. Media di Indonesia menggunakan momentum ini untuk mempromosikan kearifan lokal dalam upaya konservasi ekosistem DAS di Kabupaten Dharmasraya, teknologi pertanian yang adaptif perubahan iklim dan aktivis perubahan iklim muda dari Indonesia Aeshnina Azzahra Aquilani.
- Darurat Iklim. Media di Indonesia berperan penting dalam meningkatkan literasi iklim dengan memberitakan dampak perubahan iklim, berdasarkan riset dan observasi terkini. Dalam hal ini, media memberitakan ancaman perubahan iklim terhadap pulau-pulau kecil, sistem pangan dan sistem penerbangan.
Baca dan unduh Media Monitoring edisi November 2021 dengan meng-klik gambar di bawah ini.