Kota Berketahanan Iklim
yang Inklusif

Select your language

Proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC) berpartisipasi dalam Festival Hak Asasi Manusia 2021 dengan menampilkan praktik-praktik dan aksi iklim dari mitra CRIC di Eropa serta kota-kota percontohan, 17-18 November 2021.

Kegiatan ini menjadi momentum yang tepat mengingat pentingnya menempatkan hak asasi manusia di titik pusat aksi-aksi untuk mengatasi perubahan iklim. Persetujuan Paris juga telah mendorong para pihak untuk mempertimbangkan kewajiban mereka dalam memenuhi hak asasi manusia dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Hak-hak ini termasuk hak atas kesehatan, hak masyarakat adat, komunitas setempat, kelompok migran, anak-anak, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya atas pembangunan, kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan keadilan antargenerasi.

Dr. Pascaline Gaborit dari Pilot4Dev akan mewakili CRIC dalam sesi “Improving Migration Policy, and Governance that Adopts Human Rights Approach to Better Protect Migrant Workers and Accelerate the SDGs Achievement in the Asia Pacific” pada tanggal 17 November 2021 pukul 16:00-18:10 WIB.

Sehari sesudahnya, 18 November 2021, CRIC turut mengelola sesi “Membangun Komitmen Kolektif untuk Keadilan Sosial dan Lingkungan” pada pukul 11:30-13:30 WIB. Pada sesi ini, CRIC akan menampilkan Sara Silva dari ECOLISE yang akan berbagi tentang praktik dari kota-kota di Eropa dalam mempromosikan pendekatan berbasis hak asasi manusia dalam mendorong aksi iklim. Sesi ini juga menampilkan aksi dari kota percontohan CRIC, Banjarmasin dan Samarinda, yang menerima penghargaan Kota Peduli HAM dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

 

Flyer Parallel Event CRIC HRF 2021

 

Aksi iklim yang inklusif

Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina, S.Pi., M.Si. akan memaparkan upaya pemerintah kota dalam mendorong aksi iklim yang sensitif terhadap kebutuhan penyandang disabillitas. Kelompok ini termasuk yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, termasuk di Banjarmasin di mana bencana yang dipicu perubahan iklim seperti banjir dan kebakaran menimbulkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Melalui sesi ini, Walikota akan berbagi tentang upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang inklusif.

Dari Samarinda, Asisten II Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Samarinda drg. Nina Endang Rahayu M.Kes. akan berbagi tentang kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak warga negara atas lingkungan yang sehat melalui praktik pengelolaan sampah. Kota ini telah memiliki kebijakan dan inisiatif yang berjalan untuk mengatasi masalah persampahan, salah satu sektor yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan keterkaitan antara aksi iklim dan hak asasi manusia, sekaligus memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan praktik baik antara kota-kota di Indonesia, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Eropa. Festival Hak Asasi Manusia 2021 diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Semarang, INFID, Kantor Staf Presiden RI dan Komnas HAM.

 

Mari bergabung dalam kegiatan di tautan berikut: https://smg.city/paralel5ham

Silakan melakukan pendaftaran di: http://festivalham.semarangkota.go.id/

CRIC
Kerjasama unik antara kota, pejabat, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi menuju kota yang tangguh dan inklusif.

Didanai oleh UE

CRIC
Proyek ini didanai oleh Uni Eropa

Kontak

Hizbullah Arief
hizbullah.arief@uclg-aspac.org

Pascaline Gaborit 
pascaline@pilot4dev.com