Kota Berketahanan Iklim
yang Inklusif

Select your language

Hari ini, dunia berada di ambang titik kritis. Sebanyak 15 juta nyawa melayang pada akhir tahun 2021 akibat pandemi COVID-19. Lebih dari empat tahun kemajuan dalam mengentaskan kemiskinan telah musnah. Angka kemiskinan ekstrem bertambah 93 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2020.  

Pilihannya hanya dua: gagal memenuhi komitmen untuk membantu masyarakat yang paling rentan di dunia, atau meningkatkan upaya untuk menyelamatkan SDGs yang akan menolong manusia dan bumi pada tahun 2030.

"Peta jalan yang tercantum dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan jelas," kata Liu Zhenmin, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Ekonomi dan Sosial. "Dampak krisis semakin parah, efeknya saling terkait, solusinya juga terkait. Ketika perlindungan sosial, layanan publik, dan investasi energi bersih meningkat, ketidaksetaraan, degradasi lingkungan, dan perubahan iklim akan bisa dicegah." Mari bersama meningkatkan komitmen utuk menyelamatkan SDGs.  

@cricproject

Lisensi: Lisensi Atribusi Creative Commons (diizinkan digunakan kembali)

------------------------------

Editor: Hizbullah Arief

Pembuat Video: Aditya Pratama Nugraha Akbar

CRIC
Kerjasama unik antara kota, pejabat, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi menuju kota yang tangguh dan inklusif.

Didanai oleh UE

CRIC
Proyek ini didanai oleh Uni Eropa

Kontak

Hizbullah Arief
hizbullah.arief@uclg-aspac.org

Pascaline Gaborit 
pascaline@pilot4dev.com