Pangkalpinang adalah kota yang rawan banjir. Kawasan Kampung Bintang, kecamatan Rangkui menjadi wilayah yang terdampak paling buruk dengan 49 peristiwa banjir pada 2019.

Sebuah laporan multi-lembaga terbaru yang dikoordinasikan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), menyoroti kembali peran kota dalam mendukung aksi iklim.

"Kota-kota pesisir Indonesia dihadapkan pada tugas ganda: segera menghadapi urbanisasi dan beradaptasi terhadap bencana iklim. Bencana-bencana ini termasuk kekeringan, badai, banjir, gelombang pasang, dan polusi air."

Kemana sampah kita berakhir? Di Pekanbaru, seperti banyak kota lain, berakhir di tempat pembuangan sampah atau yang tidak diangkut berakhir di sungai atau dibakar.

Publikasi ini didanai oleh proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC), yang berkolaborasi antara UCLG ASPAC, Pilot4DEV, ACR+, ECOLISE, AIILSG dan Gustave Eiffel University (Paris, Prancis).

Dua kota percontohan Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC) di Samarinda dan Banjarmasin baru-baru ini mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal PPI, KLHK atas upaya mereka melaksanakan Proklim.

CRIC menfasilitasi penyusunan rencana aksi iklim di melalui pelatihan adaptasi iklim (A1) pertama yang membahas Basis Ilmiah Perubahan Iklim serta Risiko dan Kerentanan Iklim. Acara ini diselenggarakan dari tanggal 29 – 30 November 2022.

Planet kita menghadapi krisis tiga planet di tengah pandemi COVID-19 dan ketidakstabilan geopolitik. Krisis ini menghambat pencapaian SDGs di seluruh dunia. Krisis tiga planet tersebut adalah: perubahan iklim, polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Dunia menghadapi serangkaian risiko baru dan risiko yang sudah sangat akrab di telinga. Risiko terbaru adalah kenaikan biaya hidup yang saat ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

previous arrow
next arrow
Slider

Berita

Kegagalan Aksi Iklim: Risiko Terbesar Dunia dalam Satu Dekade

Dunia menghadapi serangkaian risiko baru dan risiko yang sudah sangat akrab di telinga. Risiko terbaru adalah kenaikan biaya hidup yang saat ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Selengkapnya...  

Ketahanan dan Penanggulangan Bencana Iklim di Perkotaan: Antara Perubahan Transformatif dan Konflik

Baca artikel Pascaline Gaborit (Direktur, Pilot4DEV) terbaru, “Resilience and Climate Disaster Management in Cities: Transformative Change and Conflicts”, di Journal of Peace Building and Development pada 24 November 2022.. 

Selengkapnya...  

Menumbuhkan Ekonomi Sambil Mengurangi Kerugian akibat Perubahan Iklim

Planet kita menghadapi krisis tiga planet di tengah pandemi COVID-19 dan ketidakstabilan geopolitik. Krisis ini menghambat pencapaian SDGs di seluruh dunia. Krisis tiga planet tersebut adalah: perubahan iklim, polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Selengkapnya...  

CRIC Kembali Adakan Pelatihan Aksi Iklim di Pekanbaru *

CRIC menfasilitasi penyusunan rencana aksi iklim di melalui pelatihan adaptasi iklim (A1) pertama yang membahas Basis Ilmiah Perubahan Iklim serta Risiko dan Kerentanan Iklim. Acara ini diselenggarakan dari tanggal 29 – 30 November 2022. 

Selengkapnya...  

Dua Kota CRIC Menerima Penghargaan Proklim *

Dua kota percontohan Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC) di Samarinda dan Banjarmasin baru-baru ini mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal PPI, KLHK atas upaya mereka melaksanakan Proklim.

Selengkapnya...  

Cimate Adaptation and Resilience - Challenges and Potential Solutions: Riwayat Publikasi

Publikasi ini didanai oleh proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC), yang berkolaborasi antara UCLG ASPAC, Pilot4DEV, ACR+, ECOLISE, AIILSG dan Gustave Eiffel University (Paris, Prancis).

Selengkapnya...  

6

Air bersih dan sanitasi

 

water

11

Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

city

13

Aksi iklim

 

eye-earth

17

Kemitraan untuk mencapai tujuan

 

circles

10 kota percontohan dan yang lain-lain

loading
loader Loading the map

Kerja Sama Segitiga

Carte indoProyek CRIC didanai oleh Uni Eropa dan berlangsung 5 tahun dari 2020 hingga 2024. Proyek ini menginisiasi kemitraan jangka panjang melalui kerja sama antara kota-kota dan pusat penelitian di Eropa, Asia Selatan (India, Nepal, Bangladesh) dan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand).

Pelaksanaan proyek akan berkontribusi pada pembangunan perkotaan yang terpadu dan berkelanjutan, perbaikan tata kelola, aksi adaptasi/mitigasi iklim melalui kemitraan jangka panjang, ketersediaan rencana aksi iklim daerah, sistem peringatan dini, pemantauan kualitas udara dan pengelolaan limbah melalui konsultasi dengan panel para ahli.

Proyek ini menyasar pemerintah kota dan seluruh pemangku kepentingan di perkotaan yang terlibat dalam isu perubahan iklim dan tata kelola. Perbaikan tata kelola iklim pada akhirnya akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok marjinal, perempuan, sektor swasta dan lain-lain.




Didukung Oleh

acr+UCLG ASPAC ecolise logo univ gustave eiffel AIILSG pilot4dev

CRIC
Kerjasama unik antara kota, pejabat, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi menuju kota yang tangguh dan inklusif.

Didanai oleh UE

CRIC
Proyek ini didanai oleh Uni Eropa

Kontak

Aniessa Delima Sari

Pascaline Gaborit